Medan, SumutCenter.com – Ketua Kelompok DPD RI di MPR, Dr. Dedi Iskandar Batubara S.H., M.SP., M.H., CIRBC., CWC., mengapresiasi Cipayung Plus Sumut yang telah menggagas Dialog Publik “100 Hari Kerja Prabowo – Gibran Wujudkan Asta Cita untuk Indonesia” yang diselenggarakan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Selasa, 28 Januari 2025.
Menurutnya, pertemuan dalam dialog publik 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo ini akan memberikan semacam stimulus bagi pemerintahan, ada pesan-pesan dari mahasiswa yang harus diatensi oleh pemerintah.
“Mereka meneropong dalam perspektif mahasiswa dan itu yang saya kira paling penting dilihat oleh pemerintahan Praabowo. Mereka tahu mana yang patut diapresiasi dan mana juga yang masih harus dikritisi dan diperbaiki pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya saat diwawancara awak media SumutCenter.com.
Ketua PW Al Washliyah Sumut itu juga mengatakan bahwa mahasiswa harus tetap merawat daya kritisnya yang sebenarnya menjadi vitamin bagi pembangunan bangsa.
Saat ditanya terkait bagaimana sinergitas antara DPD RI dengan pemerintah dalam wujudkan Asta Cita tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa parlemen, eksekutif, dan indikatif adalah tiga subsistem pemerintah yang bisa dipisahkan.
“Satu dengan lainnya saling menguatkan. Parlemen sebagai penguasa undang-undang, sekaligus pengawas undang-undang, harus memastikan bahwa semua program yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita bisa berjalan dengan baik. Koreksinya tentu atau evaluasinya 5 tahun lagi, dan kita akan menagih terus sampai dilakukan oleh eksekutif hari ini. Sebagai anggota parlamen, tugas kami mengawasi apa yang sudah menjadi rencana besar pemerintah.
Diakhir wawancara, Dedi menegaskan bahwa mahasiswa punya peranan dalam mendukung program pemerintah. “Mahasiswa mempunyai dua peran. Pertama mengkritik, kedua mengkritik”, pungkasnya mengakhiri. (Abd Halim)
Tinggalkan Balasan