Serdang Bedagai, SUMUTCENTER.COM — Dukung Program Pemerintah, PPTA Abdullah Al Busyroni Jalin Kolaborasi Program bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
Penandatanganan perjanjian dilakukan pada Selasa (30/9), oleh Budi Setiawan, S.Kom selaku Kepala SPPG Sei Rejo, dan Bachtiar Ahmad Fani Rangkuti, Direktur PPTA Abdullah Al Busyroni.
Melalui kerjasama ini, SPPG Sei Rejo berkomitmen menyediakan paket makan bergizi secara rutin, sementara pihak pesantren akan mendistribusikannya langsung kepada para murid sesuai data penerima.
Buya Dr. H. Dedi Iskandar Batubara, S.Sos, SH, MSP, MH, CIRBC, CWC., “menyampaikan jika program ini telah menciptakan lapangan kerja baru di dapur-dapur serta melibatkan para petani, nelayan, peternak dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” tuturnya.
Ummi Hj. Zubaidah Khan, MA “MBG bukan hanya program sosial biasa, tapi juga investasi untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas, produktif dan tentunya sebagai investasi terbaik bagi generasi bangsa yang akan datang”.
Lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan fisik, program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas lembaga dalam mendukung kesehatan generasi muda. Kedua pihak sepakat menjaga kualitas makanan, kebersihan proses distribusi, dan memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai standar keamanan pangan. Setiap laporan pelaksanaan akan diawasi secara berkala demi menjaga transparansi dan keberlanjutan program.
Budi Setiawan menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen SPPG dalam menjangkau lebih banyak penerima manfaat di sektor pendidikan. “Kami ingin memastikan anak-anak belajar dalam kondisi tubuh yang kuat dan gizi yang cukup,” ujarnya.
Direktur PPTA Abdullah Al Busyroni pun menyambut baik kolaborasi ini. “Makanan bergizi adalah bahan bakar untuk kecerdasan. Dengan adanya dukungan langsung dari SPPG Sei Rejo, program ini menjadi selaras dengan capaian sebagai pesantren sehat pertama di Sumatera Utara” ungkap Bachtiar Rangkuti.
Kepala Gizi Pesantren Ahmad Farabih Hasibuan “menuturkan program ini akan dikombinasikan dengan menu-menu yang sudah sesuai dengan standar gizi di asrama, kami akan melakukan kontrol porsi sehingga distribusi dan kualitas makanan yang diberikan tetap memenuhi kepatuhan terhadap standar kesehatan”
Program ini direncanakan berlangsung selama lima tahun dan dapat diperpanjang kembali. Kedua lembaga berharap kerjasama ini menjadi contoh sinergi yang menghadirkan manfaat luas bagi dunia pendidikan, khususnya dalam mencetak generasi yang sehat, kuat, dan berakhlak mulia. (AH)
Tinggalkan Balasan