MEDAN, SUMUTCENTER.COM – Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PW HIMMAH) Sumatera Utara membantah tegas pemberitaan yang menyebut adanya dugaan korupsi sebesar Rp700 juta di Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Sekretaris PW HIMMAH Sumut, M. Kurniawan menilai pemberitaan tersebut tidak berdasar dan masih bersifat dugaan tanpa disertai bukti hukum yang kuat. “Tudingan korupsi itu sangat prematur. Tidak bisa hanya berdasar pada perbedaan keterangan internal lalu digiring menjadi opini publik seolah-olah terjadi penyimpangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/08).
Menurutnya, program Disnakerin Labura selama ini berjalan transparan dan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Bantuan peralatan seperti mesin kopi, mesin jahit, mesin las, hingga peralatan pengolahan pangan terbukti disalurkan untuk mendukung program pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja.
Sebelumnya, Sekretaris Disnakerin Labura, Panji Tri Asmara membantahnya tudingan itu dengan mengatakan berita tersebut keliru dan terkesan menghakimi, karena isi pemberitaan tidak sesuai dengan komentar yang dikeluarkan olehnya saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa Disnakerin Labura pada tahun 2024 melaksanakan beberapa kegiaatan pengadaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat, diantaranya alat pemanggang roti, perlengkapan tata rias, mesin jahit, mesin las Listrik, perlengkapan barbershop, mesin kopi dan alat surveyor serta sebagian penyerahan barang langsung diserahkan oleh Bapak Bupati Labura dan Bapak Wakil Bupati Labura.
“Kami melihat langsung bagaimana program Disnakerin Labura membuka peluang wirausaha baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Ini bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran,” ujar Kurniawan.
PW HIMMAH Sumut juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Kepala Disnakerin Labura, Rojali, yang dinilai inovatif dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Beliau bekerja dengan komitmen tinggi dan hasilnya nyata. Tidak pantas jika kerja keras itu justru dicederai oleh pemberitaan tendensius,” pungkasnya mengakhiri. (Red)
Tinggalkan Balasan