Medan, SUMUTCENTER.COM – Bernard Simaremare, SH, MH dan Raffles Sianturi SH selaku Kuasa Hukum korban dugaan pelecehan dan kekerasan berinisial (ST) merasa kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan yang dinilainya lambat menangani perkara kliennya. Hal tersebut diungkapkan Bernard kepada wartawan didepan pintu masuk Polrestabes Medan, Jum’at (29/9/2025).
Sebab menurut Bernard, hingga saat ini pihak Polrestabes Medan belum berhasil menangkap pelaku yang diduga melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap kliennya.
“Tanggal 6 Desember 2024 kita buat laporan. Namun sampai saat ini belum ada hasil pelaku belum juga ditangkap. Padahal CCTV sudah kami serahkan,” jelas Bernard.
Dikesempatan itu Raffles Sianturi SH juga menambahkan apabila dalam waktu dekat pelaku tidak juga ditangkap, maka pihaknya akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Sebelumnya saat aksi Raffles Sianturi SH, menggunakan pengeras suara menyampaikan, pihaknya meminta agar kasus kliennya segera dan serius untuk ditangani. Selain itu dalam aksinya Raffles juga menyebutkan bahwa semasa Gidion menjabat sebagai Kapolrestabes Medan telah datang ke rumah korban. Namun hingga saat ini belum ada hasil.
Dalam aksi tersebut orang tua (Ibu) korban juga berharap agar pihak Polrestabes Medan untuk segera menangkap pelaku.
“Contoh saya Pak, saya memandikan jenazah tidak meminta bayaran Pak. Apakah harus dibayar baru berjalan laporan kami Pak?. Anak saya korban pelecehan lo Pak. Bagaimana kalau anak Bapak dilecehkan?. Gak mungkin awak jual rumah awak untuk bayar Polisi iya kan?,” tutur Ibu korban dengan mata berkaca – kaca dihadapan Panit PPA Sat Reskrim Polrestabes Medan, Juli Samosir dan beberapa personil dari Polrestabes Medan.
Menurut pantauan awak media, beberapa menit melakukan aksi, korban yang didampingi keluarganya terlihat jatuh dan pingsan. Dan setelah berorasi massa aksi juga melakukan makan bersama di tengah jalan pintu masuk Polrestabes Medan. (Abd Halim)
Tinggalkan Balasan